Three Golden Keys Guru Masa Depan

Sejarah menyatakan bahwa guru merupakann suatu profesi yang menjadi pusat perhatian dalam berbagai hal, baik status sosialnya maupun karakteristik dan tingkah laku guru tersebut di masyarakat. Guru yang sering dikenal sebagai singkatan digugu dan ditiru merupakan insan mulia jika memang profesinya mengarah kepada kepentingan maslahat manusia. Akan tetapi sebailknya guru juga merupakan insan durja jika profesinya diarahkan kepada hal yang bertolak belakang dengan kepentingan manusia atau sifatnya meracuni polapikir generasui muda. Hal ini terdengar sedikit keras dalam analisa logika. Namun jika kita tinjau secara keilmuan, hal tersebut sesuai dengan proforrsional kedudukan guru didalam masyarakat. Pasalnya guru merupakan sosok model bagi peserta didik yang biasanya dijadikan panutan.
Pribahasa mengatakan guru kencing berdiri murid kencing berlari yang artinya murid biasanya bulat-bulat mencontoh gurunya, maka guru sebaiknya jangan memberikan contoh yang tidak baik. Kemudian pantun melayu berucap pula:
Berburu ke padang datar
Dapatkan rusa belalang kaki
Berguru kepalang ajar
Bagai bunga kembang tak jadi
Kehulu memotong pagar
Jangan memotong batang durian
Cari guru tempat belajar
Jangan jadi sesal kemudian.

Kedua sastra yang diatas merupakan bukti secara tersirat bahwa guru memiliki peran yang strategis dalam membina generasi muda yang cakap, trampil, berilmu dan berahlak mulia. Dengan demikian guru diharapkan dapat menjadi contoh yang baik. Karena salah satu ciri dari guru masa depan adalah guru yang dapat menjadi souritoladan baik bagi peserta didik dalam proses mengembangkan potensi-potensi dirinya.
Jika indikator keberhasilan guru masa depan dapat direfleksikan melalui proses pembelajaran di kelas yang mengarah peda tercapainya aspek kognitif, afektif dan psikomotor pada peserta didik, maka guru yang berkedudukan sebagai agen pembelajaran juga harus terlebih dahulu memiliki ketiga ranah tersebut. Maka penulis menganalisis untuk menjadi guru masa depan maka dibutuhkan three golden keys atau tiga kunci emas menjadi guru masa depan. Adapun tiga kunci yang dimaksud adalah adab dalam komunikasi, perasaan dan perbuatan. Ketiga kunci tersebut merupakan modal yang teramat penting untuk menjadi seorang guru.
Pertama, komunikasi. Suatu modal yang utama untuk menjadi guru adalah komunikasi. melalui kata-kata seorang guru mampu mentransfer ilmu pengetahun dengan informsi yang dimilikinya. Guru senantiasa berkomunikasi dengan peserta didik didepan kelas, mengintrufsikan media, metode, materi dan evaluasi melalui kata-kata. Adab komunikasi dapat dikonotasikan dengan mengatakan informasi kepada peserta didik sesuai dengan apa yang dilihat dan didengar. Guru yang memiliki kunci ini akan senantiasa memberikan informasi belajar sesuai dengan keilmuan tidak merekayasa. Hal tersenbut diyakini oleh penulis merupakan sebuah langkah yang sangat penting, mengingat kata-kata guru acapkali dikonotasikan sebagai perkataan yang paling benar oleh pesera didik. Melalalui kunci ini guru diharapkan dapat memberikan informasi yang tepat dan teruji kebenaranya terhadap peserta didik. Untuk sekedar mengingtakan, banyak kasus yang menunjukan bahwa kekacauan seseorang dan suatu kaum terjadi karena kegagalan atau kesalahan berkomunikasi. Kita mengetahui dasyatnya efek dari bom atom Litle Boy di Hirosima, 6 Agustus 1945 dan bom atom Fat Man di Nagasaki, 9 Agustus 1945 membuahkan ribuan jiwa melayang dan selebihnya terluka serta cacat, sebagian bersifat menurun karena efek radiasi bom atom tersebut, sementar kerugian tak terhitung jumlahnya. Dan taukah bahwa musibah tersebut kemungkinan terjadi karena kesalahan komunikasi. Alkisah sebelum menjatuhkan bom atom, sesungguhnya USA telah mengultimatum pihak Jepang. Saat itu jepang memberi sebuah jawaban: “Mokusatsu.” Kemudian kata tersebut diterjemaahkan oleh tentara Amerika Serikat pimpinan Jendral Mac Arthur sebagai : “ Jangan memberi komentar sampai keputusan diambil” yang kemudian dicari padanan kalimat sebagai “no comment!” Tentara Amerika Serikat menilai hal tersebut sebagai bentuk pengabaian. Bom atom pun akhirnya dijatuhkan. Padahal arti kata “mokusatsu” sendiri adalah “Kami akan menaati ultimatum Tuan tanpa komentar”.
Kedua, perasaan. Adab dalam perasaan yang dimaksud yaitu sifat penyayang dan perhatian. Kunci ini dapat diindikasikan mengajar dengan cinta dan sepenuh hati. Kunci ini akan mengarahkan guru pada penyelenggaraan proses pembelajaran yang aman, ramah dan tidak diskriminatif. Melalui kunci ini guru akan senantiasa menghormati harga diri peserta didik, memberikan kebebasan mengekpresikan diri dan bersikap adil pada semua anak apapun latar belakang, gender, kemampuan, dan cirri-ciri individual lainya. Sedangkan dalam aspek keprofesionalitasan guru diartikan sebagai suatu tindakan …………………. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Save the Children UK (2001) di Pakistan, karakteristik guru yang baik pada dasarnya manusia yang baik. Merek ayang memiliki kepribadian penyayang, baik, hangat, sabar tegas, luwes dalam prilaku, bekerja keras, serta berkomitmen pada pekerjaan mereka.
Ketiga, perbuatan. Ada istilah menyatkan orang yang paling konyoldi dunia adalah orang yang NATO. NATO disini singkatan dari No Action Talk Only atau tidak ada perbuatan hanya omong belaka. Maka jika pekerjaan guru hanya ceramah didepan kelas, dengan tidak mempraktekan dalam kehidupan sehari-hari maka guru tersebut takhayal guru konyol. Dengan demikian untuk menjadi guru masa depan maka selain berkomuniaksi dengan ilmu, memiliki perasaan iklas dalam mengajar juga harus memiliki perbuatan sesuai dengan apa yang diajarkan kepada peserta didik. Kemudian istilah lain mengatakan teori tanpa praktek bak seseorang sedang melamun, sedangkan praktek tampa teori bak seseorang tengah ngelantur. Jika guru hanya memberikan teori-teori pada setiap pembelajaran maka secara tidak langsung guru tersebut tengah mengajarkan peserta didik cara-cara untuk melamun, mempraktekan ilmu yang didapatkan hanya dalam pikiran saja. Guru yang memiliki kunci ini akan senantiasa mampu menangani hukuman dan manajemen kelas dalam cara yang positif. Manajemen dan prilaku guru baik di kelas maupun dimasyarakat akan selalu menampilkan apa yang seharusnya ditampilkan dan apa yang tidak seharusnya ditampilkan.
Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa untuk menjadi guru souritoladan diperlukan modal utama yaitu memiliki tiga kunci emas bagi guru masa depan. Ketiga kunci itu tidak lain adalah kemampuan personal dari guru tersebut yang meliputi adab dalam berkomuniaksi, perasaan dan perbuatan. Untuk mendapatkan ketiga kunci tersebut diperlukan motivasi bauik secara internal maupun eksternal. Motivasi internal yaitu daorongan dari dalam diri guru yang ingin terus mengembangkan potensi-potensi keguruanya. Sedangkan motivasi eksternal yaitu datang dari teman sejawat dan kepala sekolah baik sebagai motivator, fasilitator, mediator dan monitor..

About hirat

Hanya dengan ilmu kita akan terbebaskan dari tekanan
This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

2 Responses to Three Golden Keys Guru Masa Depan

  1. kris.emanuel says:

    Saya senang “Three Golden Keys Guru Masa Depan”. Apa yang ditulis Pak Mul sebenarnya telah terangkum dalam statement :”Guru harus memiliki kompetensi dan tanggungjawab”. Memiliki kompetensi tanpa tanggungjawab sama dengan omong kosong. Memiliki tanggungjawab tanpa kompetensi adalah sebuah keprihatinan. Guru yang bertanggungjawab adalah guru yang mampu bertindak atas dasar keputusan moral (moral decission). Guru akan mampu melaksanakan tanggungjawabnya apabila ia memiliki kompetensi yang diperlukan untuk itu. Sebab jika tidak demikian, maka benar apa yang disebut sebagai NATO (No Action, Talk Only). Minimal ada empat kompetensi yang diperlukan seorang guru: Kompetensi Pedagogis, Kompetensi Profesional, Kompetensi Kepribadian, dan Kompetensi Sosial. Jadi 3 kunci emas tersebut terjabar dalam 4 kompetensi guru dan yang dijalankan dengan rasa tanggungjawab.

Leave a comment